Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Tuesday, December 13, 2011

Model Pembelajaran di Laboratorium


Model Pembelajaran di Laboratorium

Konsep Pembelajaran di Laboratorium
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi proses pembelajaran bisa terjadi di mana saja, baik tempat yang didisain untuk berlangsungnya proses pembelajaran, maupun tempat yang tidak didisain secara khusus untuk proses pembelajaran. Laboratorium adalah tempat yang didisain untuk terjadinya proses pembelajaran.
Berbeda dengan ruangan kelas, laboratorium biasanya digunakan untuk kegiatan pembelajaran tertentu yang bertujuan diantaranya untuk:
1) Pembuktian suatu konsep atau teori melalui eksprimen (percobaan).
2) Mendemonstrasikan suatu alat atau proses tertentu
3) Mencari dan menemukan sesuatu melalui cara dan prosedur kerja tertentu.

Prinsip Belajar
Ada beberapa prinsip umum proses pembelajaran di laboratorium. Prinsipprinsip tersebut diantaranya:
1.       Prinsip belajar untuk berbuat
Laboratorium adalah tempat siswa berpraktek, baik untuk menguji suatu konsep, untuk mencari dan menemukan, maupun untuk memahami suatu proses atau prosedur tertentu. Laboratorium bukan tempat untuk mempelajarai data dan fakta yang diarahkan untuk menguasai materi pelajaran yang bersifat hapalan. Dengan demikian guru sebaiknya menghindari kontak dengan siswa secara langsung. Biarkan siswa bekerja sesuai dengan pemahamannya. Kalaupun guru diperlukan sebatas membantu manakala sisiwa mengalami kesulitankesulitan dalam proses pembelajaran.
2.       Curiosity (keingin tahuan)
Laboratorium adalah tempat untuk menguji atau mencari dan menemukan sesuatu. Oleh sebab itu proses pembelajaran di laboratorium akan efektif digunakan manakala siswa terdorong oleh rasa keingintahuan atau kepenasaran tentang sesuatu. Kadar keingintahuan itu akan menentukan motivasi belajar di laboratorium. Semakin tinggi rasa ingin tahu sisiwa, maka semakin efektif siswa memanfaatkan laboratorium. Dengan demikian sebelum pembelajaran di laboratorium, guru perlu mengembangkan kepenasaran siswa.
3.       Berpikir ilmiah
Pada umumnya laboratorium digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa melakukan prinsip-prinsip berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah adalah proses berpikir secara sisitematis, empiris dan terkontrol. Sistematis adalah proses berpikir melalui tahapan-tahapan yang jelas yang dimulai dari perumusan masalah, perumusan hipotesisi, pengumpulan data, menguji hipotesisi dan merumuskan kesimpulan. Empiris mengandung makna, bahw proses berpikir ilmiah didasarkan pada pengalaman untuk menemukan data. Oleh karena itulah laboratorium pada dasarnya digunakan untu mencari dan menemukan data. Terkontrol adalah proses berpikir yang dilakukan setahap demi setahap dan setiap tahapan diikuti dengan seksama, sehingga setiap orang dapat melakukakn pengujian ulang. Sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut biasanya laboratorium digunakan untuk melakukan eksperimen dan demodnstrasi. Di bawah ini dijelaskan pelaksanaan eksperimen dan demonstrasi.
Pelaksanaan eksperimen di Laboratorium
1.       Pengertian
Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran melalui eksperimen sisiwa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses tertentu.
2.       Langkah-langkah Pelaksanaan Persiapan Eksperimen
Terdapat beberapa hal yang harus dilakuakn dalam melaksanakan eksperimen, yakni: a. Tentukan dan rumuskan tujuan eksperimen dengan jelas daan terukur. Tujuan yang jelas dan terukur, bukan hanya dapat membangkitakan motivsi belajar sisiwa akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai petunjuk untuk melakukan eksperimen. b. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen. . Kalau seandainya di sekolah bahan dan alat yang diperlukan tidak sesuai dengan jmulah sisiwa, guru dpat melakukan eksperimen dengan mengelompokkan siswa. Untuk alat dan bahan yang memiliki resiko tinggi, siswa perlu memahaminya dengan baik untuk menghindari kesalahan dalam penggunaannya. Untuk itu, sebaiknya pada setiap alat dan bahan dirumuskan cara dan prosedur menggunakannya secara lengkap. c. Memberikan penjelasan secukupnya tentang prosedur atau langkah-langkah melakukan eksperimen. Guru perlu memahami benar bagaimana prosedur melaksanakan suatu kegiatan eksperimen. Prosedur melaksanakan eksperimen sebaiknya disusun dalam benutuk pedoman sehingga dapat dipelajai siswa. d. Seandainya ada hal-hal khusus terdapat dilaboratorium, siswa perlu memahaminya dengan benar. Oleh karena itu di dalam laboratorium perlu ada petunjuk yang jelas, termasuk mungkin petunjuk tentang prosedur keselamatan kerja.
Pelaksanaan Eksperimen
Setelah semua dipersiapkan, termasuk apa yang seharusnya dilakukan siswa dalam mengadakan eksperimen, kegiatan selanjutnya sisiwa memulai pelaksanaan eksperimen. Ada beberapa hal sebagai petunjuk dalam melaksanakan pembelajaran melalui eksperimen. a. Guru jangan terlalu terlibat dalam pelaksanaan ekspeimen.. Biarkan siswa memperoleh pengalamannya sendiri, mencari dan menemukan serta bekerja sendiri. Seandainya ada kesulitan, guru tidak secara langsung memecahkan kesulitan tersebut, akan tetapi hanya memberikan petunjuk-petunjuk ata bantuan seperlunya. b. Seandainya eksperimen dilakukan secara kelompok, guru harus mengatur agar setiap orang dapat terlibat. Biasanya eksperimen dilakukan oleh siswa yang pintar saja, sedangkan siswa yang kurang cenderung pasif. Oleh karena itu guru perlu mengatur susunan kelompok beserta tanggung jawab setiap kelompok. c. Dalam setiap tahapan guru perlu melakukan kontrol. Hal ini dimaksudkan bukan hnaya untuk mencek pelaksanaan eksperimen untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, akan tetapi juga untuk memberikan bantuan manakaa diperlukan.
Tindak lanjut
Tindak lanjut adalah kegiatan penutupan eksperimen. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan ini diantaranya: a. Siswa memeriksa segala peralatan yang digunakan dalam eksperimen, kemudian mnyimpannya seperti posisi semula. b. Siswa melaporkan hasil eksperimen kepada guru untuk dianalisis, kemudian diberikan umpan balik. c. Secara bersama-sama siswa mendiskusikan temuan-temuan atau masalahmaslah yang muncul dari hasil kerjanya.


Artikel Terkait:

1 comment:

Unknown said...

daftar pustaka untuk langkah-langkah laboratorium boleh tau g?

Post a Comment